KUALITAS, TANTANGAN, DAN PROSPEKNYA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS SARJANA TEKNIK INDUSTRI

PERSAINGAN KERAS DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS

Persaingan di dalam negeri yang selama ini berlangsung tampaknya merupakan kombinasi dari ketiga bentuk dasar struktur pasar : persaingan sempurna, persaingan tak sempurna, oligopoli dan monopoli. Masing-masing pelaku telah terbiasa dengan masing-masing struktur itu, bergantung kepada pengalamannya. Ada yang sudah biasa dengan “persaingan sempurna” yang terdapat di bidang makanan bakso, tahu goreng, dan makanan padang yang terkenal itu, meskipun bisa saja disana dikatakan berlangsung persaingan monopolistik. Dan sudah banyak pengusaha maupun pejabat pemerintah yang mempertanyakan apakah dunia usaha kita siap untuk menghadapi persaingan internasional di kandangnya sendiri? Ada yang mengatakan belum siap contoh: AFTA mulai tahun 2003, APEC perusahaan negara berkembang mulai tahun 2010 boleh masuk negara maju, dan tahun 2020 perusahaan negara maju boleh masuk negara berkembang. Berbagai bentuk monopoli akan harus dihapuskan, dan berbagai benuk proteksi akan harus dihilangkan. Semua akan harus masuk ke dalam persaingan internasional. Bentuk persaingannya bisa saja berbentuk oligopolistik, atau persaingan tak sempurna lainnya. Bukan hanya dunia usaha yang harus melakukan perobahan-perobahan diri seperti itu, tatapi juga birokrasi pemerintahan dengan para pejabatnya harus segera merobah perilakunya yang selama ini sudah terkenal AIDS kata Menteri Kesehatan (AIDS = Angkuh, Iri, Dengki, Serakah). Pemerintah yang merupakan sektor jasa daslam perekonomian nasional, juga harus Nomor 20/ Januari 1996 Jurnal PWK – 58 menjadi sektor yang berdaya saing tinggi. Jangan sampai ia dibiarkan tetap menjadi parasit dalam sistem nasional. Sifatnya yang kontra-produktif harus dirobah menjadi bersifat produktif. Mudahmudahan langkah Zero-Growth yang diambil oleh pemerintah sekarang ini merupakan langkah besar ke arah itu. Di dalam masyarakat itu masih ada lagi sektor informal yang selama ini pernah dimasalahkan untuk dibina dengan baik. Mereka harus dibina untuk bisa secepatnya menjadi sektor formal, dan dengan demikian akan memberikan kontribusi kepada pendapatan nasional. Dalam masyarakat industri akan harus dipunyai banyak sekali wiraswastawan (entrepreneurs) tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional. Masyarakat industri juga harus mempunyai banyak inovator, manajer, dan profesional di berbagai bidang. Persaingan di masa datang tidak bisa lagi dilandasi oleh alih teknologi dari negeri lain, karena dengan jalan seperti itu perusahaan Indonesia akan selalu ada di pasar setelah perusahaan yang memberikan teknologi itu, dan mereka sudah sempat menguasai pangsa pasar yang besar. Perusahaan Indonesia yang datang kemudian akan harus menggeser mereka dari beberapa pasar tertentu yang telah mereka kuasai tadi. Jadi, banyak sekali perobahan yang harus diadakan, termasuk pendidikan orang Indonesia menjadi manusia industrial Indonesia yang baru. Ia harus bekerja keras, cermat, hemat, kreatif, selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik, tidak cepat puas, berdisiplin bertanggungjawab, menghargai waktu, percaya diri, bekerja secara profesional, memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi, suka akan perobahan, dan mempunyai kemampuan manajerial yang baru, seperti manajemen dalam suasana perobahan dinamis. Artinya, Indonesia akan harus melakukan rekayasa budaya masyarakatnya dengan proses yang terstruktur agar dengan cepat bisa melakukan perobahan massal itu. Disinilah fungsi dunia pendidikan akan harus menonjol dalam menciptakan perobahan budaya tadi. Menurut istilah kemampuan penguasaan teknologj skala B.J. Habibie sarjana teknik industri kita masih pada tingkatan ke-1, yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi yang sudah dikenal. Ini masih merupakan tingkatan yang rendah. Untuk bisa bersaing kita harus bisa menciptakan teknologi baru melalui proses inovasi teknologi itu. Pada tingkatan kemampuan penguasaan teknologi versi Habibie langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan teknologi baru dengan cara memperbaiki teknologi yang sudah dikenal, atau mengkombinasikan dua atau lebih teknologi yang sudah dikenal untuk membentuk teknologi baru. Ini disebutnya sebagai kemampuan tingkat 2. Tingkatan penguasaan yang lebih tinggi adalah penciptaan teknologi baru sama sekali. Teknologi baru itu dihasilkan atas dasar suatu “invention” yang telah terjadi sebelumnya. Perlu diketahui bahwa invention adalah suatu penemuan aplikasi suatu pengetahuan dasar kepada pembentukan teknologi tadi. Contohnya: penemuan hukum fisika bahwa panas terjadi karena kawat yang bertahanan dialiri oleh arus listrik, lalu panas itu membuat kawat menjadi pijar. Tidak kalah banyaknya adalah sarjana teknik yang berpindah profesi menjadi manajer. Ini tentunya ada kaitannya dengan karier si sarjana tadi, akan tetapi sekaligus juga dengan itu si sarjana teknik itu meninggalkan profesinya sebagai sarja ateknik. Ia berganti profesi ke profesi manajemen. Dan karena hal ini pulalah maka sarjana teknik yang ada di Industri tidak banyak (mungkin tidak ada) yang tumbuh menjadi sarjana teknik yang berkualifikasi tinggi di bidang keteknikan itu. Sebagai gambaran lengkapnya urutan proses aktivitas teknologi manusia adalah sebagai berikut :

Gambar 1

Dari uraian di atas bisa dilihat bahwa apabila industri Indonesia ingin bisa bersaing dengan tangguh dalam era perdagangan bebas nanti, maka diperlukan sejumlah kualifikasi yang harus dipenuhi oleh para sarjana teknik industri Indonesia. Beberapa kualifikasi diantaranya adalah :

  1. Kreativitas yang tinggi
  2. Keberanian untuk masuk ke masalah tak dikenal
  3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan tingkat dunia
  4. Mempunyai etos kerja yang tinggi
  5. Menghargai waktu dan prestasi
  6. Tidak terikat pada masa lalu
  7. Berkemampuan manajerial bidangnya
  8. Mampu memakai informasi dunia
  9. Kuat memakai komputer
  10. Mampu bekerjasama dalam tim

Dengan memenuhi semua kualifikasi di atas maka si sarjana teknik industri akan bisa memasuki kegiatan inovasi, invention dan bahkan penelitian dasar sekalipun. Dengan demikian luasnya persyaratan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang sarjana Teknik Industri di masa Riset dasar Pengetahuan baru Aplikasi menjadi invention Inovasi produk/proses yang baru Komersialisasi hasil inovasi produk/proses Nomor 20/ Januari 1996 Jurnal PWK – 61 datang, maka sudah seharusnyalah apabila perancangan kurikulum juga dilakukan ulang. Artinya, output characteristics dari para lulusan haruslah memenuhi persyaratan kualifikasi yang baru. Jadi, sudah tiba waktunya bagi dunia pendidikan tinggi untuk mereformulasi kurikulumnya dan mengarahkannya untuk bisa menghasilkan lulusan dengan persyaratan kualifikasi yang telah dikemukakan di atas (selain daripada persyaratan umum lain, seperti pancasilais, bertaqwa kepada Tuhan Y.M.E dan berkepribadian Indonesia).  Jadi, secara nasional program pendidikan teknik industri akan memerlukan reformulasi yang cukup besar. Ini meliputi pendidikan teknik mesin, teknik elektro, teknik fisika, teknik kimia, teknik informatika, teknik industri dan teknik perkapalan modern. Ini bisa diperluas ke teknik teknologi tekstil, teknik teknologi grafika dan disain produk industri. Peranan sarjana teknik industri dalam industri tidak hanya ditentukan oleh sifat dan kualitas si lulusan, akan tetapi juga ditentukan oleh budaya perusahaan yang berlaku dalam industri Indonesia. Jadi, singkat kata yang perlu dibangun oleh para sarjana teknik industri adalah : Sumber-sumber yang kompetitif – manusia karya-nya – prasarananya – teknologinya – pendanaannya – manajemen teknologinya – energi – bahan masukan – informasi masukan Proses-proses yang kompetitif – proses produksi – proses pemasaran – produktivitas – kualitas – rendah biaya – keandalan – hemat enersi dan bahan – tinggi iptek Memang untuk menghadapi era persaingan abad ke 21 Indonesia akan harus banyak melakukan persiapan dirinya. Pemerintahnya harus melakukan reorientansi dirinya untuk menjadi pendorong bagi keberhasilan persaingan perusahan Indonesia di berbagai forum persaingan. Jadi, singkat kata yang perlu dibangun oleh para sarjana teknik industri adalah : Sumber-sumber yang kompetitif – manusia karya-nya – prasarananya – teknologinya – pendanaannya – manajemen teknologinya – energi – bahan masukan – informasi masukan Proses-proses yang kompetitif – proses produksi – proses pemasaran – produktivitas – kualitas – rendah biaya – keandalan – hemat enersi dan bahan – tinggi iptek Memang untuk menghadapi era persaingan abad ke 21 Indonesia akan harus banyak melakukan persiapan dirinya. Pemerintahnya harus melakukan reorientansi dirinya untuk menjadi pendorong bagi keberhasilan persaingan perusahan Indonesia di berbagai forum persaingan. Manajemen mikro adalah manajemen pada tingkat perusahaan. Maka kebijaksanaan pada tingkat perusahaan adalah kebijaksanaan mikro Yang sudah seringkali dikenal adalah bahwa setiap perusahaan akan harus menyusun strategi perusahaan, yaitu : suatu rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan jang panjang. Istilah kerennya “Corporate Planning”. Lalu, untuk meningkatkan kemampuan bersaing itu, kebijaksanaan di tingkat perusahaan haruslah melihat jauh ke depan dalam arti bahwa kemampuan bersaing itu menuntut investasi ke dalam teknologi: Teknologi yang terkandung pada diri manusia Teknologi yang terdapat dalam peralatan dan produk Teknologi yang terkandung dalam kelembagaan organisasi dan manajemen Teknologi yang terkandung dalam dokumen dan sistem informasi. Profesional Indonesia di bidang teknik industri itu di masa lampau dipersiapkan untuk berperan secara domestik dengan keperluan domestik pula. Mereka sekarang harus dipersiapkan untuk berperan pada tingkat kualitas dunia dengan segala persyaratannya. Persyaratan itu antara lain: selalu mencari dan menghasilkan yang lebih baik sadar mutu tingkat internasional sadar biaya tingkat internasional sadar tepat waktu siap kerjasama dalam tim berjiwa wiraswasta berkemampuan manajerial memiliki etika profesi yang tinggi

ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK INDUSTRI

PENGERTIAN ETIKA
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

                                                              

Pengertian Teknik Industri

Teknik Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada metematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem. Teknik   Industri   berkenaan   dengan   proses   untuk   memperbaiki   performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada   kehidupan   manusia.   Teknik   Industri   juga   dapat   diartikan   sebagai   suatu   teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik yang mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dengan   mempertimbangkan   aspek-aspek   yang   terkait.   Aspek-aspek   tersebut   antara   lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin dan material. Teknik Industri mengatur agar sistem tersebut   berjalan   dengan   cara   yang   paling   produktif,   efektif   dan   efisien.

Pengertian Etika Profesi

Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference  for  our  control  system”.  Dengan   demikian,  etika   akan  memberikan  semacam batasan   maupun   standar   yang   akan   mengatur   pergaulanmanusia   di   dalam   kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Menurut De George profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Etika Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain tertentu.  Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan suatu profesi harus mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. keadilan disini menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Otonomi dalam etika profesi dimaksudkan agar setiap profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya. Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan. Profesi dalam bidang keteknikan harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap pengabdian kepada   masyarakat.

Peranan Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri

Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri. Semoga menjadi contoh untuk kita semua. Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri   Indonesia   dalam   operasionalisasi   sesuai   bidang   masing-masing,   dan   sadar sepenuhnya   akan  tanggung   jawab   sebagai   warga   negara   maupun   sebagai   sarjana,   akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.

PASAL 1:

Dalam   melaksanakan   tugas   yang   dipercayakan   kepadanya   Sarjana   Teknik   Industri   dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu   berupaya   mencapai   hasil   yang   terbaik   didalam   keluhuran   budi   dan  kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.

PASAL 2:

Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.

PASAL 3:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem.

PASAL 4:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja.

PASAL 5:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap   sesama   rekannya   dan   terutama   kepada   rekan   mudanya;   selalu   mengusahakan kemajuan   untuk   meningkatkan   kemampuan   dan   kecakapan,   bagi   dirinya   pribadi,   bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia

Sumber:

  1. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1901719-sekilas-tentang-teknikindustri
  2. http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
  3. http://istmi.or.id
  4. http://ahlannet99.wordpress.com/2012/03/08/etika-profesi-the-industrial-engineers/
  5. https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/pengertian-etika/